"TUGAS PEREKONOMIAN 2" KEMISKINAN
"KEMISKINAN"
1) Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan secara etimologis berasal dari kata
“miskin” yang artinya tidak berharta benda dan serba kekurangan.Departemen
Sosial dan Biro Pusat Statistik, mendefinisikan sebagai ketidakmampuan individu
dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk hidup layak (BPS dan Depsos,
2002). Dalam konteks politik, John Friedman mendefinisikan kemiskinan sebagai
suatu ketidaksamaan kesempatan dalam mengakumulasikan basis kekuatan sosial.
Frank Ellis (dalam Suharto, 2005) menyatakan bahwa kemiskinan memiliki berbagai
dimensi yang menyangkut aspek ekonomi, politik dan
sosial-psikologis. Orang disebut miskin jika dalam kadar tertentu sumber
daya ekonomi yang mereka miliki di bawah target atau patokan yang telah
ditentukan.
Yang
dimaksud dengan kemiskinan sosial adalah kurangnya jaringan sosial dan struktur
sosial yang mendukung orang untuk mendapatkan kesempatan - kesempatan agar
produktivitasnya meningkat. Dapat juga dikatakan bahwa kemiskinan sosial adalah
kemiskinan yang disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat sehingga
mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan kesempatan – kesempatan
yang tersedia.
Kemiskinan
merupakan masalah kemanusiaan yang telah lama diperbincangkan karena berkaitan
dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dan upaya penanganannya. Dalam Panduan
Keluarga Sejahtera (1996: 10) kemiskinan adalah suatu keadaan dimana tidak
sanggup memelihara dirinya sendiri dengan taraf kehidupan yang dimiliki dan
juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya dalam memenuhi
kebutuhannya.
2) Garis Kemiskinan
Garis Kemiskinan adalah tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk
memperoleh standar hidup yang mencukupi di
suatu negara. Dalam praktiknya, pemahaman resmi atau umum masyarakat mengenai
garis kemiskinan (dan juga definisi kemiskinan) lebih tinggi di negara maju daripada di negara berkembang.
Hampir setiap masyarakat memiliki rakyat yang hidup dalam
kemiskinan. Garis kemiskinan berguna sebagai perangkat ekonomi yang dapat
digunakan untuk mengukur rakyat miskin dan mempertimbangkan pembaharuan
sosio-ekonomi, misalnya seperti program peningkatan kesejahteraan dan asuransi pengangguran untuk menanggulangi kemiskinan.
3) Jenis Kemiskinan
Kemiskinan dapat dibedakan
menjadi tiga pengertian:
· Golongan miskin absolut
Apabila hasil pendapatannya
berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
minimum: pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan.
·
Golongan miskin relative
Sebenarnya telah hidup di
atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat
sekitarnya.
·
Golongan miskin kultural
Berkaitan erat dengan sikap
seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat
kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.
4) Penyebab Terjadinya Kemiskinan
Pada
umumnya penyebab-penyebab kemiskinan adalah sebagai berikut:
1. Laju Pertumbuhan Penduduk.
Pertumbuhan penduduk
Indonesia terus meningkat di setiap 10 tahun menurut hasil sensus penduduk.
Meningkatnya jumlah penduduk membuat Indonesia semakin terpuruk dengan keadaan
ekonomi yang belum mapan. Jumlah penduduk yang bekerja tidak sebanding dengan
jumlah beban ketergantungan. Penghasilan yang minim ditambah dengan banyaknya
beban ketergantungan yang harus ditanggung membuat penduduk hidup di bawah
garis kemiskinan.
2. Angkatan Kerja, Penduduk
yang Bekerja dan Pengangguran.
Secara garis besar penduduk
suatu negara dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Yang
tergolong sebagi tenaga kerja ialah penduduk yang berumur didalam batas usia
kerja. Batasan usia kerja berbeda-beda disetiap negara yang satu dengan yang
lain. Batas usia kerja yang dianut oleh Indonesia ialah minimum 10 tahun tanpa
batas umur maksimum. Jadi setiap orang atausemua penduduk kesenjangan dikatakan
lunak, distribusi pendapatan nasional dikatakan cukup merata.
Pendapatan penduduk yang
didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka lakukan relatif tidak dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada sebagian penduduk di Indonesia
mempunyai pendapatan yang berlebih.
3. Tingkat Pendidikan yang
Rendah.
Rendahnya kualitas penduduk
juga merupakan salah satu penyebab kemiskinan di suatu negara. Ini disebabkan
karena rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja. Untuk
adanya perkembangan ekonomi terutama industry, jelas sekali dibutuhkan lebih
banyak tenaga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca dan
menulis.
4. Kurangnya Perhatian dari
Pemerintah.
Pemerintah yang kurang peka
terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin dapat menjadi salah satu faktor
kemiskinan. Pemerintah tidak dapat memutuskan kebijakan yang mampu
mengendalikan tingkat kemiskinan di negaranya.
5. Distribusi yang Tidak
Merata
Secara makro, kemiskinan
muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang
menimbulkan distribusi pendapatan timpang, penduduk miskin hanya memiliki
sumber daya dalam jumlah yang terbatas dan kualitasnya rendah.
6. Biaya kehidupan yang tinggi.
Melonjak
tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak
adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah
konsekuensi logis dari realita di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena
kurangnya tenaga kerja ahli, lemahnya peranan wanita di depan publik dan
banyaknya pengangguran.
5)
Kebijakan dan Program Penuntasan Kemiskinan
1) Penanganan Masalah Kurang Gizi
dan Kekurangan Pangan
Penanganan masalah kurang gizi
dan kekurangan pangan meliputi:
§ Perbaikan gizi masyarakat
dengan kegiatan prioritas: penanggulangan kurang energi protein, anemia gizi
besi, gangguan akibat kurang yodium, kurang vitamin A, dan zat gizi mikro
lainnya pada rumah tangga miskin.
§ Peningkatan ketahanan
pangan dengan kegiatan prioritas: penyaluran beras bersubsidi untuk keluarga
miskin.
2) Perluasan
Kesempatan Masyarakat Miskin Atas Pendidikan
Perluasan kesempatan
masyarakat miskin atas pendidikan meliputi kegiatan prioritas
sebagai berikut:
§ Penyediaan bantuan
operasional sekolah untuk SD, SMP, Pesantren Salafiyah, dan satuan pendidikan
non Islam setara SD dan SMP.
§ Beasiswa siswa miskin
jenjang SMA.
§ Pengembangan pendidikan
untuk dapat membaca.
3) Perluasan kesempatan masyarakat miskin
atas kesehatan
Perluasan kesempatan masyarakat miskin atas
kesehatan meliputi kegiatan prioritas
sebagai berikut :
§ Pelayanan kesehatan
penduduk miskin di Puskesmas.
§ Peningkatan sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan dasar terutama di daerah perbatasan, terpencil,
tertinggal, dan kepulauan.
§ Peningkatan pelayanan
kesehatan rujukan terutama untuk penanganan penyakit menular dan berpotensi
wabah, pelayanan kesehatan ibu dan anak, gizi buruk dan pelayanan ke gawat
darurat.
§ Pelatihan teknis bidan dan
tenaga kesehatan untuk mengurangi tingkat kematian pada kelahiran.
4) Perluasan Kesempatan Berusaha
Perluasan kesempatan
berusaha meliputi peningkatan dukungan pengembangan usaha bagi masyarakat
miskin dengan kegiatan pokok:
§ Percepatan pelaksanaan
pendaftaran tanah rumah tangga miskin.
§ Penasehat penataan hak kepemilikan dan
sertifikasi lahan petani.
§ Penyediaan sarana dan
prasarana untuk usaha.
§ Pelatihan ketrampilan untuk
menjalankan usaha.
§ Peningkatan pelayanan
koperasi sebagai modal usaha
6) Dampak / Progres Dari Program Pemerintahan
Upaya
penanggulangan kemiskinan Indonesia telah dilakukan dan menempatkan
penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama kebijakan pembangunan
nasional. Kebijakan kemiskinan merupakan prioritas Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) 2004-2009 dan dijabarkan lebih rinci dalam Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) setiap tahun serta digunakan sebagai acuan bagi kementrian,
lembaga dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan tahunan.
Sebagai
wujud gerakan bersama dalam mengatasi kemiskinan dan mencapai Tujuan pembangunan
Milenium, Strategi Nasional Pembangunan Kemiskinan (SPNK) telah disusun melalui
proses partisipatif dengan melibatkan seluruh stakeholders pembangunan di
Indonesia. Selain itu, sekitar 60 % pemerintah kabupaten/ kota telah membentuk
Komite penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD) dan menyusun Strategi
Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) sebagai dasar arus utama penanggulangan
kemiskinan di daerah dan mendorong gerakan sosial dalam mengatasi kemiskinan.
Adapun langkah jangka pendek yang diprioritaskan
antara lain sebagai berikut:
1)
Mengurangi
kesenjangan antar daerah dengan;
(i) penyediaan
sarana-sarana irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama daerah-daerah
langka sumber air bersih.
(ii) pembangunan jalan, jembatan, dan dermaga
daerah-daerah tertinggal.
(iii) redistribusi sumber
dana kepada daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah dengan instrumen Dana
Alokasi Khusus (DAK).
2)
Perluasan
kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk modal
usaha, pelatihan keterampilan kerja
3)
Meningkatkan
investasi dan revitalisasi industri.
Khusus untuk pemenuhan sarana hak dasar
penduduk miskin diberikan pelayanan antara lain:
(i)Pendidikan
gratis sebagai penuntasan program belajar 9 tahun termasuk tunjangan bagi murid
yang kurang mampu.
(ii)Jaminan
pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di puskesmas dan rumah sakit
kelas tiga.
7) Ide Atau Gagasan Saya
Dengan adanya kemiskinan,
khususnya yang banyak dialami oleh negara berkembang, termasuk Indonesia banyak
aspek yang harus diperbaiki. Gagasan menurut saya untuk mengatasi kemiskinan
yang terjadi di Indonesia antara lain :
1)
Pemerintah
sebaiknya menjalankan program terpadu secara serius dan bertanggung jawab agar dapat
segera mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.
2)
Sebagai
warga negara Indonesia yang baik, mari kita dukung semua program pemerintah
dengan sungguh-sungguh demi masa depan bangsa dan negara Indonesia terbebas
dari kemiskinan.
3)
Marilah
kita tingkatkan kepedulian dan kepekaan sosial untuk membantu saudara kita yang
masih mengalami kemiskinan.
SUMBER
Comments
Post a Comment